Berpergian ke suatu daerah tentu saja sangat efisien waktu dengan mengunakan pesawat. Akses transportasi udara ini memang banyak dipilih, yang membuat setiap kota di Indonesia terutama berlomba untuk hadirkan bandara yang nyaman. Kota Pontianak, Ibu kota provinsi Kalimantan Barat juga miliki bandara internasional yang memiliki keunikan tersendiri. Yuk intip keunikan bandara pontianak satu dalam ulasan berikut
5 Fakta Unik Bandara Supadio Yang Wajib Anda Tahu
- Bandara Tersibuk Ke 3 Di Kalimantan
Bandara Internasional Supadio merupakan bandara tersibuk nomer 3 di Kalimantan. Bandara Supadio merupakan bandara internasional yang tersibuk ke 3 setelah Bandara Sepinggan Balikpapan dan juga Bandara Syamsudian Noor Banjarmasin. Sementara jika di Indonesia, Bandara Supadio menempati urutan ke 13 untuk bandara tersibuk se Indonesia. Hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah penerbangan berbagai rute.
Dukungan ini diberikan oleh pemerintah dengan upaya memperlebar dan memperpanjang area bandara hingga lintasan. Kesibukannya juga dipengaruhi oleh kebutuhan penerbangan untuk dalam negeri hingga luar negeri yang sudah mumpuni di Bandara Internasional satu ini. Didukung pulai dengan fasilitasnya yang lengkap dari hari kehari. Sehingga wajar jika bandara Pontianak ini bisa masuk jajaran bandara yang sibuk di Kalimantan.
- Dahulu Namanya Bandar Udara Sungai Durian
Bandara satu ini juga mengalami perjalanan yang cukup panjang. Pada tahun 1940an bandara ini memiliki nama Bandara Sungai Durian. Bandara ini sudah dirancang sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dan melakukan kesepakatan dengan kerajaan Pontianak. Namun pembangunannya mengalami kegagalan, hal ini terjadi karena Belanda kalah perang dari Jepang. Oleh Jepang, bangunan bandara ini diselesaikan dan hanya digunakan untuk Jepang saja.
Setelah Jepang kalah, Belanda kembali merebut bandara Sungai Durian kembali pada tahun 1942. Setelah di bawah kekuasaan Belanda, bnadara ini ditelantarkan. Setelah Indonesia merdeka bandara difungsikan menjadi komersial. Pada tahun 1969 Pangkalan Udara Sungai Durian berbaha menjadi Pangkalan TNI AU Supadio. Nama Supadio diambil dari seoarang Letkol Supadio yang gugur dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1966.
- Sempat Akan Berganti Nama Lagi
Perjalanan panjang bandara Pontianak ini, rupanya belum berhenti. Tahun 2006 lagi lagi Bandara kebanggan Pontianak ini akan berganti nama baru. Rencananya akan digantgi menjadi Bandara Internasional Sultan Hamid II atau Oevang Oeray. Pengantian nama tersebut didasari oleh SK yang telah diterbitkan oleh DPRD tahun 1979 dan sudah ditindaklanjuti oleh Kementrian Perhubungan pada tahun 2000.
Di tahun 2006, pergantian nama ini sudah disetujui oleh Pt Angkasa Pura II, namun masih menunggu pemerintah daerah untuk menanggapi dan ternyata dibatalkan. Dan nama Supadio hingga kini masih bertahan dengan alasan bahwa nama Supadio adalah nama tokoh bukan nama tempat atau daerah. Sempat ada kabar bahwa pergantian nama ini sedang dalam proses, namun hingga kini belum ada berita lanjutan terkait nama bandara ini.
- Memiliki Perpaduan Desain 3 Etnis
Tak hanya nama yang sempat akan berganti, bangunannya juga mengalami banyak perkembangan. Di mulai beberapa tahun terakhir, dimana tahun 2012 tender untuk memperluas pelapisan landasan pacu menjadi 2.250 meter sudah dilakukan. Pada tahun 2013 pelapisan dan mempeluas landasan pacu menjadi 2.500 meter. Sebelumnya juga sudah terjadi perluasan pada tahun 2010 hingga 2011 dengan memperlebar dari 30 menjadi 45 meter.
Bandara Pontianak ini memiliki desain interior yang dirancang khusus dengan mengabungkan tiga ornamen etnis lokal. Suku Dayak yang umumnya menempati Landak dan Entikong, Melayu di Sambas dan Etnis Tionghoa di Singkawang. Mengabungkan 3 etnis tersebut menjadikan corak pada dinding bandara Supadio semakin unik. Ornamen yang lainnya juga bisa ditemukan di beberapa sudut bandara yang semakin membuatnya berbeda.
- Fasilitas Memadai, Sempat Mendapat Peringkat 1 Dunia
Faktan unik selanjutnya tentang Bandara Supadio yaitu pernah mendapatkan peringkat 1 dunia pada survei airport service quality kuatral II 2017. Peringkat bergengsi ini diberikan oleh Airport Council International atau yang disebut ACI. Aci merupakan organisasi independen yang memiliki anggota 592 perusahaan yang memiliki 1.853 bnadari di 173 negara di seluruh penjuru dunia.
Penghargaan ini tentunya membuat bandara ini tidak hanya semakin cantik, namun juga memberikan fasilitas yang memadai. Saat ini sudah tersedia mesin untuk E-Kiosk yang memudahkan untuk memperoleh tiket. Tidak hanya itu fasilitas modern lainnya juga sudah tersedia di bandara Supadio. Ruang tunggu dan Lounge yang memadai juga akan membuat para pengunjungnya semakin nyaman.
Pelayanan yang terud ditingkatkan oleh bandara Pontianak ini membuat presiden Jokowi terkesan. Hingga saat ini, bandara Supadio sudah bisa menampung 3,5 juta penumpang setiap tahunnya. Jumlah ini juga diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya. Dilansuir dari berbagai sumber, Presiden Jokowi meminta Menteri Perhubungan pada kahir tahun 2017 lalu, untuk merencanakan pembangunan yang lebih besar.
Bandara milik kota Pontianak ini mencoba untuk selalu meningkatkan pelayanan setiap tahunnya. Kota Pontianak bisa dibilang memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Rumah sakit, Bandara sektor pendidikan hingga sektor pariwisata semuanya ada. Hal inilah yang mendorong banyak orang yang menjual jasa jual rumah pontianak. Karena cepat atau lambat mungkin akan banyak penduduk yang terus berdatangan ke kota ini.