Bagaimana sih cara membuat bak penampungan air beton? Kontruksi bak penampung air beton sekarang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan air rumahan ataupun industri.
Sehingga tidak heran saat ini tingkat permintaan pembuatan bak penampungan air beton menjadi meningkat. Apalagi ketika musim kemarau tiba, bak penampungan ini sangat bermanfaat untuk menjaga ketersediaan air.
Bak penampung ini bisa digunakan untuk menampung air hujan ataupun untuk menampung air dari sumur atau sumber mata air lainnya dengan menggunakan bantuan pompa air.
Saat ini jenis dan ukuran air juga bervariasi tergantung dari kapasitasnya. Pembuatan bak penampung air beton ada yang dengan cara di cor dan ada juga yang ditanam di bawah tanah. Selain itu saat ada juga yang menempatkan tadon ini dicarport, garasi atau halaman rumah.
Tetapi jika kamu menginginkan agar tandon tersebut tidak mengganggu pemandangan,ย sebaiknya aplikasikan tandun tersebut di bawah tanah agar bisa lebih awet, tidak mudah bocor dan lebih kuat.
Untuk tandon yang diletakan di bawah tanah umumnya terbuat dari beton yang berat, sedangkan untuk tandon yang ada di permukaan tanah biasanya beratnya lebih ringan.
Cara Membuat Bak Penampungan Air Beton
Penggunaan bak penampung air ini dianggap penting saat ini, karena sangat bermanfaat untuk mengatasi ketersediaan air dari PAM. Terutama untuk gedung perkantoran dan rumahan.
Perkembangan jaman saat ini juga semakin berkembang, karena ada bak penampung air terbuat dari beton pracetak atau Uditch beton sebagai saluran perairannya.
Pencetakan beton ini dilakukan dalam bentuk panel, setelah itu disatukan menjadi satu kesatuan bak. Saat pengaplikasian membutuhkan alat angkur digunakan sebagai pengikat antar panel.
Dengan menggunakan pracetak beton ini dapat membuat pembangunan bak penampung air beton menjadi lebih cepat. Dibandingkan menggunakan pengecoran.
Instalasi menggunakan beton pracetak ini dianggap lebih awet dan kokoh dibandingkan dengan menggunakan bahan lainnya seperti fiber.
Kelebihan Bak Penampung Air Beton Pracetak
Semakin tingginya permintaan akan bak penampung air beton yang semakin meningkat. Sekarang juga muncul tandon air beton berukuran kecil, dengan 5 buah panel beton dan 1 panel beton untuk penutupnya.
Panel beton ini dapat dibentuk dan disesuaikan dengan kebutuhannya sehingga ukurannya dapat bervariasi tergantung permintaan.
Penempatan tandon beton pracetak yang dibawah tanah juga dapat menahan beban atas dan grafitasi serta menagan gaya samping tanah.
Dengan menggunakan desain pada panel yang memiliki lapisan tipik hanya berukuran 6 cm membuat tandon lebih ringan beratnya.
Parameter Bak Penampung Air Beton Pracetak
Ukuran bak penampung air beton harus menyesuaikan volume air yang akan ditampung. Umumnya ukurannya dari 1000 liter atau 2000 liter ataupun lebih dari itu.
Cetakan beton pracetak ini terbuat dari campuran papan kayu dan plat besi yang memiliki ukuran 12 mm. Degan kombinasi ini membuat bahan ini dapat dimanfaatkan berkali-kali.
Untuk pemasangan plat besi pada bagian sambungan harus dipasang dengan detail. Untuk proses pencetakannya mengunakan bahan papan kayu.
Untuk bahan yang digunakan untuk kontruksi bak penampung air beton adalah pasir kerikil, pasir halus, semen dan pasir kasar. Pasir halus ini digunakan sebagai filter.
Untuk besi anyaman digunakan sebagai penguat. Untuk proses percetakakannya menggunakan alat seperti pengeras semen, sendok semen, pemotong bersi, vibrator, tang, pacul, dan sekop.
Cara pembuatan bak penampung air beton ini adalah dengan menempatkan posisi secara tidur atau horizontal. Hal ini bermaksud supaya beton dapat dituangkan dengan mudah pada plat, sehingga tidak akan mudah bocor.
Pada bagaian dalam panel beton pracetak dibuat kasar menggunakan sapu lidi, sehingga dapat mempermudah proses perekatan dan saat ingin memasang keramik.