Kota Cianjur mendapat julukan sebagai kota santri. Julukan tersebut didapat lantaran wilayah Cianjur yang lahir sekitar tahun 1677 ini dibangun oleh para ulama dan santri tempo dulu, yang kala itu sangat gencar mengembangkan syiar Islam. Di satu sisi, ada juga asal usul Kota Cianjur yang berasal dari legenda sekitar dan dipercaya oleh masyarakat setempat.
Legenda Asal Muasal Kota Cianjur
Menurut legenda yang dipercaya oleh masyarakat, dikisahkan bahwa dahulu kala terdapat sebuah desa yang subur dengan seorang tuan tanah kaya raya yang menguasai sebagian ladang di desa. Meskipun hasil panennya begitu melimpah, namun sang tuan tanah adalah orang yang tidak mau berbagi dan mendapat julukan Pak Kikir oleh penduduk desa.
Tak hanya kikir terhadap penduduk desa, Pak Kikir juga bersikap demikian terhadap anaknya. Beruntungnya, anak Pak Kikir ternyata tidak mewarisi sifat ayahnya. Justru sebaliknya, anak Pak Kikir sering membantu warga desa yang miskin dan sudah tua. Suatu ketika, musim hujan tiba dan penduduk bersiap memasuki masa tanam.
Saat Pak Kikir sedang mengadakan kenduri agar panennya berlimpah, ada seorang nenek tua yang datang untuk memohon sedikit nasi. Tapi Pak Kikir yang pelit justru menyuruh si nenek pergi. Melihat hal tersebut, anak Pak Kikir yang baik hati kemudian menyusulnya dan memberikan sebungkus nasi.
Nenek itu sangat berterimakasih dan berpesan agar saat hujan turun nanti malam, anak Pak Kikir sebaiknya pergi dari desa dan mengajak semua warga. Akan tetapi, Pak Kikir yang diberitahu pesan tersebut tidak mau percaya dan tetap memilih tinggal, sementara penduduk lain menuju bukit.
Tidak lama, hujan semakin deras dan membanjiri desa, hingga membuat Pak Kikir tenggelam bersama hartanya. Setelah peristiwa itu, anak Pak Kikir diangkat sebagai pemimpin desa. Desa tersebut dikenal dengan nama Cianjur dari kata โCiโ yang berarti air karena sistem irigasinya bagus, dan โAnjuranโ karena penduduknya mematuhi anjuran pemimpin.