Istilah stunting mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat. Apalagi untuk masyarakat di daerah-daerah terpencil dan jauh dari fasilitas kesehatan. Menurut WHO, anak-anak yang mengalami stunting apabila tinggi badan dibandingkan dengan umurnya, berada di bawah poin 2 standar deviasi dari median standar pertumbuhan menurut hitungan dari WHO.
Anak-anak yang mengalami stunting ini juga mengalami perlambatan pertumbuhan dan perkembangan mental juga. Selain itu, mereka juga lebih gampang sakit dan terserang infeksi. Akibatnya, berat badan dan tingginya tidak sesuai bila dibandingkan dengan umur mereka. Selain itu, berikut beberapa efek yang ditimbulkan bila anak-anak mengalami stunting.
Efek yang Ditimbulkan Stunting
Berat Badan Rendah
Berat badan rendah tidak berati anak-anak yang terkena stunting terlihat kurus. Malah sebaliknya, anak-anak stunting memiliki pipi yang tembam. Sehingga, orang tua tidak akan menyadari segera jika tidak melakukan pemeriksaan. Keadaan seperti ini karena penyebaran lemak pada tubuh yang tidak merata. Akibatnya pada beberapa bagian terlihat gemuk, meskipun mereka kekurangan nutrisi.
Perkembangan Kognitif dan Psikomotorik Lemah
Akibat kekurangannya nutrisi, maka otak juga mengalami perlambatan dalam berkembang. Hal ini karena orak tidak mendapatkan kecukupan nutrisi. Nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dimanfaatkan tubuh untuk mempertahankan kesehatan. Akibatnya, perkembangan kognitif menjadi lemah yang kemudian berakibat pada terhambatnya perkembangan psikomotorik.
Anak-anak dengan kondisi stunting, umumnya tidak lincah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak terkena stunting. Misalpun lincah, mereka akan sering cepat lelah. Hal ini karena tubuh kekurangan cadangan energi karena kurangnya mendapat asupan nutrisi yang tepat.
Sulit Menguasai Sains dan Olahraga
Anak-anak yang terkena stunting akan mengalami kesulitan dalam menganalisis suatu kasus. Akibatnya mereka lemah dalam mata pelajaran sains karena memerlukan analisis yang banyak. Pada lain sisi, untuk pelajaran olahraga mereka juga akan mengalami kesulitan. Kurang lincahnya tubuh dan kurang kuat membuatnya sulit berprestasi dalam hal kemampuan fisik.
Mudah Terserang Penyakit
Masalah stunting pada anak-anak ini memiliki dampak yang besar untuk kehidupan mereka hingga dewasa nanti. Anak-anak yang mengalami stunting menjadi lebih mudah sakit. Hal ini karena tubuh kurang asupan gizi, sehingga tidak ada yang membantu tubuh untuk menangkal penyakit. Jika keadaan ini berlangsung berulang, lama-kelamaan tubuh menjadi lemah.
Akibat yang dirasakan hingga dewasa adalah peluang terkena penyakit degeneratif yang lebih besar. Misalnya diabetes, penyakit jantung, kanker dan stroke. Parahnya, stunting pada beberapa anak hingga berdampak kehilangan nyawa mereka atau kematian dini karena kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh anak-anak.
Terganggunya Proses Persalinan
Ibu hamil yang memiliki riwayat stunting, akan memiliki proporsi tubuh yang tidak seimbang. Tinggi badan yang pendek dan jalan keluar bayi yang terlalu kecil. Akibatnya jika diteruskan untuk dilahirkan normal maka akan mempengaruhi perkembangan janin. Baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, ibu hamil yang memiliki riwayat stunting, sebaiknya perbaiki pola makan dan pola hidup saat hamil.
Pertumbuhan Ekonomi Terhambat
Seperti lingkaran setan, stunting ini jika tidak diputus siklusnya akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu. Sehingga, secara fisik dan mental perkembangan mereka kurang. Selain itu, anak-anak yang memiliki riwayat stunting akan mudah sakit ketika mereka menginjak masa remaja, bahkan kejadian ini berlanjut hingga masa dewasa mereka.
Lemahnya fisik ini akan membuat kinerja kerja menjadi rendah. Akibatnya daya saing populasi menjadi rendah. Ujung-ujungnya akan menurukan produktivitas kerja. Hal ini akan berdampak hingga perkembangan ekonomi nasional. Oleh karena itu, segera sadari jika anak-anak mulai mengalami gejala-gejala stunting sebelum umur 2 tahun.
Pertumbuhan Tulang Terhambat
Kurangnya asupan nutrisi, berakibat pada terhambatnya pertumbuhan tulang. Sehingga, anak-anak yang terkena stunting ini umumnya memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan perkembangan umurnya. Jika keadaan ini dibiarkan, maka akan menjadi permasalahan yang permanen. Tinggi badan anak-anak tetap berada di bawah standar nila dibandingkan dengan umur mereka.
Hal ini dilakukan agar bayi yang dilahirkan dapat normal dan tidak terkena stunting juga. Karena stunting juga bukan penyakit menurun. Oleh karena itu, lengkapi nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan saat hamil. Bila perlu konsumsi tambahan vitamin khusus untuk tahap kehamilan. Sehingga ibu hamil tidak lagi perlu khawatir akan kekurangan asupan vitamin.
Salah satu suplemen yang dapat dikonsumsi untuk menambah nutrisi pada tubuh adalah dari tiens. Produk tiens ini berupa suplemen kalsium. Tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan kalsium tubuh, tiens peninggi badanย mampu membantu pertumbuhan badan agar lebih tinggi dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.